Flu Singapur atau penyakit kaki, tangan, dan mulut (KTM)

Bulan ini, kira-kira sudah ada dua teman yang anaknya menderita flu singapur. Sementara, saya masih belum familiar dengan penyakit ini sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar. Well, karena salah satu kasusnya terjadi tidak begitu jauh dari lingkungan rumah, tidak salah kan kalau saya merasa perlu mewaspadainya.

Inilah hasil belajar saya malam ini.

Flu Singapur
Flu singapur adalah nama lain dari hand, foot, and mouth disease (penyakit kaki, tangan, dan mulut, KTM), yaitu penyakit akibat virus yang umum yang biasanya dialami oleh bayi dan anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Namun, kadang dapat dialami oleh orang dewasa.

Penyakit ini biasanya diawali dengan demam, berkurangnya nafsu makan, radang tenggorok, dan perasaan tidak enak badan (malaise). Satu atau 2 hari setelah demam mulai terjadi, seriawan yang terasa nyeri mulai muncul di mulut (herpangina). Seriawan ini dimulai, sering kali dari bagian belakang mulut, dalam bentuk lepuhan titik kemerahan dan dapat menjadi seperti bisul. Ruam kulit berupa bercak kemerahan, dan kadang disertai lepuhan, dapat terjadi juga selama satu atau dua hari pada telapak tangan dan kaki; dapat terjadi juga di lutut, siku, bokong, atau area genital.

image

Beberapa individu, khususnya anak kecil, dapat mengalami dehidrasi jika mereka tidak mampu menelan cairan secara adekuat akibat seriawan yang terasa amat nyeri.

Tidak semua individu akan mengalami gejala tersebut. Beberapa orang, khususnya orang dewasa, dapat tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Bila ada muntahdiare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.

Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu :

Demam tinggi lebih dari 38 C selama 2 hari.Ada gejala flu, sesak napas, kejang-kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan.

Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan kematian. Tempo pengasingan yang disarankan adalah hingga lepuh kering.

Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh kelompok virus genus Enterovirus, mencakup  poliovirus, coxsackieviruses, echoviruses, and enterovirus.

Penyebaran

Virus yang menyebabkan penyakit ini dapat ditemukan pada:

> Sekresi (keluaran) hidung dan tenggorok (seperti saliva (ludah), sputum (dahak), atau cairan hidung), cairan yang keluar dari lepuhan di kulit, dan feses.

Individu yang terinfeksi dapat menularkannya ke orang lain melalui:

> Kontak dekat secara pribadi, udara (ketika batuk atau bersin), kontak dengan feses, kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi.

Secara umum, penyakit ini sangat menular pada minggu pertama terjadinya penyakit. Terkadang, orang dapat menulari orang lain pada beberapa hari atau minggu setelah gejala teratasi. Namun, penularan ini dapat diminimalisir dengan mempertahankan higiene yang baik (mis., dengan mencuci tangan).

Individu yang mengalami penyakit ini harus tetap berada di dalam rumah. Konsultasikan dengan dokter tentang waktu memulai kembali aktivitasnya. Penyakit ini tidak ditularkan ke atau melalui hewan

Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya virus dapat diperiksa dari sampel yang diambil dari tenggorok atau feses.

Belum tersedia vaksin untuk penyakit ini. Namun, risiko infeksi dapat diminimalisir dengan cara:
sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air, terutama setelah mengganti popok dan menggunakan toilet.

Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan dan mainan yang sering disentuh.

Menghindari kontak dekat, seperti mencium, memeluk, atau menggunakan alat makan atau minum secara bersama dengan individu yang menderita penyakit ini.

Terapi
Harus ditekankan pentingnya asupan cairan yang adekuat, adanya seriawan yang terasa nyeri mungkin akan menghambat pemenuhan kebutuhan cairan karena rasa nyeri ketika menelan. Jika kebutuhan cairan tidak dapat terpenuhi akibat susah menelan, pasien akan memerlukan infus intravena.

Tidak ada terapi spesifik untuk penyakit ini. Namun, dapat dilakukan beberapa cara untuk meringankan gejala, antara lain meminum obat bebas untuk meredakan nyeri dan demam, menggunakan obat kumur untuk mengurangi nyeri mulut.

Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Flu_Singapura
http://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/index.html

Jadi, kalo menurut saya siyh, flu singapur ini cara menanganinya sama dengan flu biasa, yaitu dgn meningkatkan daya tahan tubuh. Biasanya kalo saya akan menambah asupan makanan (dengan gizi seimbang, memperbanyak sayur dan buah) dan minuman, mengonsumsi suplemen vitamin C (atau B kompleks bagi penderita gastritis [orang awam menyebutnya sakit maagh]), dan banyak istirahat. Oh, dan juga berjemur saat pagi hari.

Yang berbeda pada flu singapur adalah adanya seriawan yang mengganggu asupan makanan dan minuman sehingga dpt memperparah kondisi saat ini. Pada anak akan sangat sulit untuk menerapkan cara saya tadi, tetapi kesabaran dan kegigihan orangtua akan berperan penting dlm penyembuhan.