Siang ini, well lebih tepatnya seharian ini, seorang teman membicarakan tentang keinginannya untuk memiliki anak. Fyi, dia menikah Desember lalu, jadi ya belum lama juga ya.
Dua senior-senior nikah di kantor mencekokinya dengan pelajaran berhubungan intim (disertai posisi-posisinya). Teman saya siy tidak secara gamblang memberi tahu tentang keinginannya untuk segera memiliki anak atau bertanya tentang teknik berhubungan intim, tetapi senior-senior nikah itu sudah kadung bercerita panjang lebar meski teman saya tidak ingin mendengarnya.
Namun, pada akhirnya, teman saya memang bertanya tentang teknik berhubungan intim ke teman kami yang lain. Lucunya, saya berada di antara mereka dan mereka merasa kasihan atau lucu atau merasa saya belum pantas untuk mendengarkan tentang hal tersebut. Padahal, sejak mereka belum menikah pun saya sudah dimintai konsultasi tentang hubungan intim. Ya, meski memang (seperti yang salah satu teman saya bilang) saya memang belum ahli dalam pengaplikasian topik tersebut. Ya, saya belum menikah dan memutuskan untuk tidak berhubungan intim sebelum menikah.
Saya hanya berkata kepada teman saya untuk rajin mengonsumsi asupan kaya vitamin B. Selain itu, saya menganjurkan pasangan ini untuk menjadi pasangan sehat. Menurut saya, jalan pagi di sebuah taman sambil berpegangan tangan, mengobrol, dan sesekali saling bertatapan dapat memberi banyak keuntungan. Mereka dapat menjadi sehat dan makin memahami satu sama lain. Selain itu, berjalan pagi bersama di taman dapat menjadi salah satu cara untuk memupuk dan mempertahankan keromantisan.
Berbicara tentang apa pun karena di hari kerja, waktu untuk bertemu dan berbincang lebih sedikit dibanding di akhir pekan. Menjadi sehat bersama adalah salah satu harapan saya jika saya memiliki pasangan, saling menjaga dan mengingatkan.
Pikiran yang tenang dan rileks akan membuat tubuh menjadi lebih sehat, bukan tidak mungkin bahwa cara ini dapat membuat mereka segera memiliki keturunan.
Saya jadi membayangkan savasana di taman yang dipenuhi oleh pepohonan. Tenang dan damai rasanya. Hmmm…
With love,
B